Paus Fransiskus, Ahmed Al-Tayyeb, dan Harmoni Keberagamaan

Paus Fransiskus, Ahmed Al-Tayyeb, dan Harmoni Keberagamaan

Sepak terjang dari dua sosok pemimpin agama itu menjadi magnet tersendiri bagi Indonesia. Keduanya memiliki kontribusi besar dalam upaya menjaga dan melestarikan perdamaian dunia. Dua tokoh ini menjadi inspirasi sekaligus refleksi bersama bagaimana komitmen dan upayanya untuk terus membangun dan memperkuat harmoni keberagamaan. Paus Fransiskus menyebut manusia sebagai makhluk relasional yang memiliki kewajiban untuk terus merajut tali persaudaraan. Hidup berdampingan antar pemeluk agama secara damai tanpa fanatisme dan egoisme, menjadi impian Fransiskus dalam setiap pesannya yang selalu mendengungkan bahwa fungsi agama untuk kemanusiaan (religion for humanity). Paus juga memberikan pesan bahwa politik yang baik adalah politik yang membawa pada layanan perdamaian.

Baca selanjutnya>
Lebaran Eratkan Persaudaraan

Lebaran Eratkan Persaudaraan

Kita baru saja meninggalkan bulan Ramadan. Selama sebulan penuh, kita mendekatkan diri kepada Allah. Lebih banyak dibanding hari-hari lain. Ramadan memberi kita banyak kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dalam ketakwaan. 

Baca selanjutnya>
Alaysat Nafsan: Praktik Koeksistensi dalam Tiga Dokumen Awal Islam #3

Alaysat Nafsan: Praktik Koeksistensi dalam Tiga Dokumen Awal Islam #3

Sejak periode awal, umat Islam berhasil mempraktikkan koeksistensi dalam membangun tatanan masyarakat yang damai dan berkeadilan. Hal ini paling tidak bisa dilihat dari tiga dokumen paling awal yang menggambarkan kemampuan umat dalam mengimplementasikan ajaran Islam pada bentuk yang menyerupai piagam atau konstitusi modern. Ketiga dokumen tersebut adalah piagam/konstitusi Madinah, Perjanjian dengan Kristen Najran, dan Perjanjian Khalifah Umar (al-`Uhdah al-`Umariyyah)

Baca selanjutnya>
Prinsip Ekonomi Islam: Produktif, Pemerataan, dan Bermanfaat

Prinsip Ekonomi Islam: Produktif, Pemerataan, dan Bermanfaat

Agar terhindar dari riba, sudah semestinya umat Islam melakukan aktivitas ekonomi dengan baik. Ada tiga prinsip dalam aktivitas ekonomi yang baik, yaitu: produktif, pemerataan, dan bermanfaat.

Baca selanjutnya>
Memahami Wasathiyatul Islam

Memahami Wasathiyatul Islam

Dalam tiga tahun terakhir, istilah penguatan moderasi beragama digulirkan oleh pemerintah. Bersamaan itu, muncul juga istilah moderasi dalam Islam. Istilah ini kadang menimbulkan pertanyaan, apakah istilah ini Islamy, ada dalam Al-Qur’an dan hadits, atau merupakan istilah baru? Atau bahkan itu adalah istilah yang dipakai untuk melemahkan Islam? Tulisan ini berusaha menjelaskan tentang makna moderasi dalam Islam. Pembahasannya berangkat dari pertanyaan, apakah itu moderasi dalam Islam? Apakah istilah itu memang dikenal dalam Islam?

Baca selanjutnya>
Alaysat Nafsan: Koeksistensi Dalam Kehidupan Rasulullah #2

Alaysat Nafsan: Koeksistensi Dalam Kehidupan Rasulullah #2

Kehidupan Rasulullah menjadi model koeksistensi damai. Di saat berbagai kawasan dunia sedang mengalami penindasan agama dan etnis, di bawah pengaruh hegemoni dua kekuatan besar; Romawi dan Persia, kota Madinah yang dibangun oleh Rasulullah telah menerapkan budaya koeksistensi damai antara penduduknya yang beragam. Kaum muslimin bisa hidup damai dengan bangsa Yahudi, penganut Kristen dan bahkan pagan sekali pun. 

Baca selanjutnya>
Alaysat Nafsan; Bukankah Dia Juga Manusia? #1

Alaysat Nafsan; Bukankah Dia Juga Manusia? #1

Judul di atas terambil dari sebuah ungkapan dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam sebuah kisah, dua orang sahabat yang bernama Qays bin Sa`ad dan Sahl bin Hunaif sedang berada di kota al-Qadisiyah. Tiba-tiba melintas jenazah seorang kafir dari kampung sebelah. Spontan mereka berdiri sebagai tanda memberi penghormatan. Ketika ada yang mempertanyakan, keduanya menceritakan bahwa hal yang sama pernah terjadi di hadapan Rasulullah. Rombongan jenazah seorang Yahudi melintas di hadapan Rasulullah dan beliau pun berdiri. Ketika ada yang memberitahu bahwa itu jenazah seorang Yahudi, beliau berkata, “bukankah dia juga manusia?”.

Baca selanjutnya>
Berdamai dengan Allah Swt dan Alam Semesta

Berdamai dengan Allah Swt dan Alam Semesta

Para ilmuwan bersepakat, sebagian besar bencana alam yang terjadi dalam dua dekade terakhir ini disebabkan oleh kerusakan lingkungan, akibat penebangan hutan secara liar, limbah industri, kendaraan bermotor, emisi karbon dan lainnya, yang memicu pemanasan global, sehingga berdampak pada perubahan iklim. Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 41 menjelaskan bahwa musibah yang berupa kerusakan di daratan dan lautan terjadi akibat perbuatan manusia

Baca selanjutnya>
Literasi Keagamaan Bagi Penyandang Disabilitas

Literasi Keagamaan Bagi Penyandang Disabilitas

Setiap tanggal 3 Desember, masyarakat dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional. Hari peringatan ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan pada penyandang disabilitas sekaligus mengajak warga dunia untuk semakin mengenal lebih jauh tentang disabilitas.

Baca selanjutnya>
Bilal dan Dakwah Islam Melawan Rasisme

Bilal dan Dakwah Islam Melawan Rasisme

Bilal bin Rabah ra adalah salah satu contoh sahabat Rasulullah, yang menjadi simbol kemuliaan yang tidak memandang warna kulit ataupun status sosial. Kemuliaan beliau bahkan tercermin dari sabda Rasulullah Saw kepada Abu Dzar, yang berbunyi “Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan taqwa.” Jika Bilal bin Rabah saja punya kedudukan yang tinggi, lantas mengapa kita risau mengurus kedudukan manusia berdasarkan warna kulit dan tulang belulang mereka? Inilah kekeliruan dari para ilmuwan Barat, yang mendewakan akal dan panca indera mereka, serta menafikkan peran wahyu sebagai sumber kebenaran yang absolut.

Baca selanjutnya>