Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) hari ini meresmikan kantor virtual cabang Indonesia. Peresmian dilakukan oleh Sekjen MHM Sultan Al-Remeithi secara hybrid, daring dan luring, serta dipusatkan di Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Hadir, anggota MHM wakil Indonesia M Quraish Shihab, Anggota Komite Eksekutif MHM TGB M Zainul Majdi, Menteri Agama (2014–2019) Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Ketua MUI KH Cholil Nafis, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Oman Fathurahman, dai milenial Husein Jakfar Al-Hadar, dan delegasi dari MHM yang datang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Ikhtiar membumikan nilai-nilai ‘Piagam Kemanusiaan untuk Persaudaraan dan Hidup Bersama’ dilakukan oleh kalangan Indonesia, bahkan tidak lama setelah dokumen itu ditandatangani, pada 4 Februari 2019. Tepatnya pada 18 September 2019, sejumlah intelektual Indonesia, membahas dokumen ini dalam Forum Titik Temu.
Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) beranggotakan sejumlah ulama, pakar, dan tokoh muslim dari berbagai negara yang memiliki karakter bijak, adil, independen, dan moderat. Organisasi ini diketuai oleh Prof. Dr. Syekh Ahmed Al-Tayeb yang saat ini menjabat sebagai Imam Akbar Al-Azhar.
Sebagai Sekretaris Jenderal adalah Hakim Mohamed Abdelsalam. Sosok ini adalah mantan penasehat Grand Syekh Al-Azhar Dr. Ahmed Al Tayeb selama lebih dari delapan tahun. Dia ikut membantu penyusunan Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani oleh Imam Besar dan Paus Fransiskus.
Ada peristiwa bersejarah dalam Konferensi Global Persaudaraan Manusia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 3 – 5 Februari 2019, yang dihadiri para pemuka agama dunia. Dalam konferensi tersebut, ada pertemuan antara Paus Gereja Katolik Yang Mulia Paus Fransiskus dan Imam Akbar Ahmed al-Tayyib (Syekh Al-Azhar Al-Sharif dan Ketua Majelis Hukama). Keduanya sepakat merajut perdamaian dunia yang dituangkan dalam "Piagam Persaudaraan Kemanusiaan untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama"
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus pada 5 Maret 2021 melakukan kunjungan ke Irak. Kunjungan itu memberi pesan solidaritas kepada para korban kekerasan di seluruh dunia.
Berbagai kunjungan Paus Fransiskus di dunia Muslim diharapkan akan memperkuat dialog dan persahabatan antara Timur dan Barat