Majelis Hukama Muslimin (MHM), yang dipimpin Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb, menekankan bahwa para penyandang disabilitas dan memiliki tekad kuat merupakan elemen penting dari struktur masyarakat. MHM menyoroti bahwa partisipasi aktif mereka dalam berbagai aspek kehidupan sangat diperlukan untuk pengembangan masyarakat yang maju dan berkembang. Ini menunjukkan pendekatan yang berorientasi masa depan dan visioner, memanfaatkan semua sumber daya manusia yang tersedia dan menumbuhkan kreativitas dan inovasi di semua sektor.
Baca selanjutnya>Majelis Hukama Muslimin (MHM), di bawah kepemimpinan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Profesor Ahmed Al-Tayeb, menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan beserta jajarannya, dan kepada rakyat Emirat atas kesempatan peringatan Hari Nasional ke-53. Ini adalah hari memperingati berdirinya persatuan UEA dalam semangat persatuan dan solidaritas.
Baca selanjutnya>Majelis Hukama Muslimin (MHM), yang diketuai Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb, menyambut baik perjanjian gencatan senjata di Lebanon. Melalui siaran pers, Rabu (27/11/2024), MHM menegaskan dukungannya terhadap semua upaya regional dan internasional yang bertujuan untuk mencapai keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.
Baca selanjutnya>Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ), Majelis Hukama Muslimin (MHM), dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar seminar bertajuk “Mengungkap Paradigma Bahasa dalam Kosakata Al-Qur’an: Sosialisasi Majelis Hukama Muslimin dan Bedah Buku Tafsir Bayani”. Acara ini berlangsung di Aula Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Senin (25/11/2024). Hadir, para tokoh terkemuka di bidang studi Al-Qur'an.
Baca selanjutnya>Majelis Hukama Muslimin (MHM), di bawah kepmimpinan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb, menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Republik Azerbaijan, Presiden Ilham Aliyev, dan Presidensi COP29 atas keberhasilan luar biasa sebagai tuan rumah Konferensi Para Pihak ke-29 pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP29), yang diselenggarakan di Baku, Azerbaijan, 12 - 22 November 2025.
Baca selanjutnya>Majelis Hukama Muslimin (MHM) berpartisipasi dalam Forum Global ke-10 Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC), yang berlangsung dari 25 - 27 November di Cascais, Portugal. Forum tersebut dihadiri para tokoh terkemuka, termasuk Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa; Raja Felipe VI dari Spanyol; Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres; dan Perwakilan Tinggi untuk Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa, Miguel Ángel Moratinos, serta perwakilan dari negara-negara anggota Kelompok Sahabat Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca selanjutnya>Sekjen Majelis Hukama Muslimin (MHM), Konselor Mohamed Abdelsalam mewakili Ketua dan Anggota MHM, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada Paus Fransiskus, Paus Gereja Katolik, atas meninggalnya Kardinal Miguel Ángel Ayuso, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.
Baca selanjutnya>Majelis Hukama Muslim (MHM), yang dipimpin Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb, menegaskan bahwa perempuan adalah mitra mendasar dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. Peran perempuan sangat penting untuk membentuk masa kini dan masa depan masyarakat.
Baca selanjutnya>Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), Imam Akbar Prof. Dr. Al-Tayeb menyambut kedatangan Ibu Negara Kolombia Verónica, Minggu (24/11/2024). Imam Akbar menyampaikan penghargaannya yang mendalam kepada Kolombia.
Baca selanjutnya>Majelis Hukama Muslimin (MHM), di bawah kepemimpinan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Dr. Ahmed Al-Tayeb, menggarisbawahi bahwa anak-anak mewakili harapan sejati bagi masa depan umat manusia. Melindungi hak-hak mereka bukan hanya kewajiban sosial tetapi tanggung jawab agama dan tugas etika yang membutuhkan upaya internasional yang terpadu dan intensif untuk mengatasi krisis yang memengaruhi anak-anak, khususnya di wilayah yang dilanda perang, konflik, dan bencana alam. Anak-anak ini mengalami kondisi kehidupan yang keras yang mengancam kesejahteraan mereka dan merampas hak-hak dasar mereka atas keselamatan, perlindungan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
Baca selanjutnya>