Zakat untuk Kemanusiaan
Salah satu rukun Islam adalah zakat. Secara bahasa, zakat artinya bersih atau membersihkan. Kalau kita coba memahami dari aisi mustahiknya (orang yang menerima zakat), kita menemukan penjelasan bahwa mustahik tidak dibatasi orang-orang yang seiman dengan kita, tetapi mereka adalah masyarakat pada umumnya.
Disebutkan, di antara delapan asnaf yang berhak menerima zakat itu adalah fakir, miskin, musafir, dan untuk membebaskan manusia dari perbudakan. Mungkin yang bersifat khusus bagi umat Islam, yaitu muallaf dan 'amil (orang yang mengelola atau mengurus zakat). Untuk yang lainnya, termasuk gharim atau orang yang terlilit utang, itu tidak disebutkan mereka harus dari agama apa, tapi bersifat umum.
Karena itu, maka zakat dalam pemahaman saya, paling tidak punya tiga dimensi yang saling berkaitan. Pertama, zakat memiliki fungsi untuk membersihkan manusia dari terlalu mencintai harta atau tazkiyatun nafs. Zakat membersihkan manusia dari sifat kikir, bakhil, dan perbuatan tercela lainnya akibat dari nafsu terlalu mencintai harta.
Kedua, tazkiyatul maal, membersihkan harta kita dari hak orang lain yang ada pada kita. Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa rizki yang kita terima, selain merupakan anugerah Allah, juga merupakan andil dari orang lain.
Ketiga, tazkiyatul musykilaat, di mana kita membersihkan berbagai macam persoalan, problematika yang ada dalam kehidupan masyarakat kita.
Karena itu, maka zakat memiliki fungsi yang sangat luas untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan. Apalagi jika kita kaitkan zakat untuk membebaskan manusia dari perbudakan. Karena perbudakan ternyata tidak hanya menjadi masalah pada zaman jahiliyah. Sampai sekarang pun kita sebenarnya juga masih melihat adanya modern slavery, perbudakan modern. Kita masih melihat bagaimana eksploitasi manusia oleh manusia yang lainnya, masih ada perdagangan manusia (human trafficking), masih ada berbagai bentuk penganiayaan atas nama rasialisme dan sebagainya
Karena itu, maka zakat kalau kita lihat dari tiga fungsi tadi, harus kita upayakan sedemikian rupa supaya kita menjadi manusia yang bersih jiwa kita. Dengan jiwa yang bersih itu, kita mengeluarkan sebagian harta kita ini untuk membantu sesama, untuk kepentingan kemanusiaan. Zakat bisa untuk mengentaskan manusia dari kemiskinan, mengentaskan manusia dari kesulitan finansial, termasuk juga bisa untuk misi kemanusiaan, salah satunya untuk membebaskan manusia dari perbudakan. Semoga bermanfaat!