Membumikan Persaudaraan
Lima tahun yang lalu, 4 Februari 2019, di Abu Dhabi ditandatangani Piagam Persaudaraan Sekemanusiaan. piagam ini ditandatangani oleh dua tokoh besar: Paus Fransiskus dari Vatikan dan Grand Syekh Al Azhar, Ahmed Al Tayeb.
Persaudaraan sekemanusiaan. Apa yang dimaksud saudara? Dalam Bahasa Indonesia, saudara terambil dari kata sudara yang terambil dari Bahasa Sansekerta yang berarti serahim. Tapi makna kebahasaan ini berkembang. Sehingga saudara adalah siapa pun yang sama dengan anda.
Persamaan itu bermacam-macam, bisa persamaan dari segi ibu-bapak, persamaan dari segi ibu atau bapak saja, persamaan seagama, persaudaraan sekemanusiaan, persaudaraan semakhluk. Sehingga pada akhirnya puncak persaudaraan itu adalah persaudaraan seudara. Siapa pun yang seudara dengan anda, maka dia adalah saudara anda, termasuk tumbuh-tumbuhan dan binatang.
Persaudaraan sekemanusiaan; kita semua manusia, kita semua bersaudara. Siapa yang dinamai saudara?
Puncak persaudaraan itu memandang manusia lain adalah diri anda. Saudara adalah dia, diri anda, tapi dalam sosok yang lain. Bertingkat-tingkat persaudaraan itu. tTapi ia dimulai dengan 'jangan'; jangan mengganggunya, jangan memfitnahnya, jangan menghinanya. Ini langkah pertama dari persaudaraan.
Dalam Al-Qur'an dan Hadis, bertebaran tuntunan yang dimulai dengan 'jangan'. Terus untuk mencapai puncaknya, perlakukan saudaramu sebagaimana apa yang anda ingin diperlakukan terhadap anda. Bahkan, perlakukan lah dia dengan sebaik-baiknya. Itulah makna persaudaraan sekemanusiaan.