Al-Qur’an Memuliakan Perempuan

Dr. Iffah Umniati Ismail, MA (Pengurus LBM PBNU, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta) Dr. Iffah Umniati Ismail, MA (Pengurus LBM PBNU, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta)

Islam lahir pada Abad 7 Masehi. Saat itu, seluruh peradaban yang ada belum menempatkan perempuan sebagai manausia seutuhnya

Ada peradaban yang menganggap perempuan seperti hamba sahaya. Bahkan, sebuah peradaban tidak memberikan hak hidup kepada perempuan setelah suaminya meninggal. Melalui ayat Al-Quran, Allah berfirman

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti. (Al-Ḥujurāt [49]:13)

Manusia itu ada laki-laki dan perempuan. Perempuan itu juga manusia, sebagaimana laki-laki. Bahwa manusia di hadapan Allah sama, yang membedakan adalah derajat ketakwaan, bukan jenis kelamin, gender, strata sosial apalagi status ekonomi

Ayat ini didukung oleh banyak sekali ayat Al-Qur’an, di antaranya ayat yang mengisahkan seorang Ratu Balqis yang sukses memimpin sebuah negara. Allah berfirman: 

اِنِّيْ وَجَدْتُّ امْرَاَةً تَمْلِكُهُمْ وَاُوْتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَّلَهَا عَرْشٌ عَظِيْمٌ

Sesungguhnya aku mendapati ada seorang perempuan548) yang memerintah mereka (penduduk negeri Saba’). Dia dianugerahi segala sesuatu dan memiliki singgasana yang besar. (An-Naml [27]:23)

Kesuksesan yang diceritakan oleh Al-Qur’an bahwa perempuan yang bernama Ratu Balqis berhasil memimpin sebuah negara ini mengajarkan kepada kita bahwa perempuan jika diberikan kesempatan yang sama untuk belajar dan mengaktualisasikan diri akan memiliki kemampuan, keompetensi yang sama dengan laki laki.

Karena itu, momen Ramadan ini kita jadikan muhasabah apakah perilaku, ucapan, dan pemikiran kita terhadap perempuan sudah mencerminkan sikap kita yang memuliakan Al-Qur’an sebagaimana Al-Qur’an memuliakan perempuan. Atau malah sebaliknya? Mari kita bermuhasabah dan berintrospeksi.

Sebar Artikel Ini

Artikel Terkait