Utusan MHM di AS Berpartisipasi dalam Buka Puasa Bersama di Universitas Kansas

. .

Utusan Majelis Hukama Muslimin (MHM) di Amerika Serikat, yang bertugas menghidupkan kembali suasana spiritual Ramadan dan mempromosikan nilai-nilai moderasi Islam yang tercerahkan, ikut serta dalam buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Universitas Kansas bekerja sama dengan Islamic Center of Lawrence, Minggu (16/3/2025). Acara tersebut dihadiri oleh anggota komunitas Muslim, serta mahasiswa dan anggota fakultas.

Selama partisipasi, Osama Khaled, seorang peneliti di Kantor Teknis Imam Besar Al-Azhar, dan Ahmed Sobhi, anggota Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme, memberikan presentasi pengantar tentang upaya Al-Azhar Al-Syarif dan MHM dalam mendorong dialog, toleransi, dan hidup berdampingan secara damai. Mereka juga menyoroti berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, kasih sayang, dan kerja sama di antara orang-orang dari berbagai latar belakang sambil memperkuat integrasi positif umat Islam ke dalam masyarakat mereka dan mengatasi segala bentuk ekstremisme, rasisme, intoleransi, diskriminasi, dan Islamofobia.

Delegasi MHM juga berpartisipasi dalam diskusi meja bundar tentang pendidikan bahasa Arab di universitas yang sama. Sesi tersebut membahas tradisi-tradisi utama yang dijalankan oleh umat Islam selama bulan suci Ramadan, yang menampilkan diskusi tentang adat istiadat dan tradisi Islam di negara-negara seperti India, Pakistan, Mesir, Nigeria, dan Maroko. Acara ini dikoordinasikan dengan Departemen Studi Agama, Bahasa Arab, dan Studi Afrika Amerika di universitas tersebut dan dihadiri oleh para kepala departemen Studi Agama dan Studi Afrika Amerika di Universitas Kansas.

Untuk tahun kedua berturut-turut, MHM, di bawah kepemimpinan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Profesor Dr. Ahmed Al-Tayeb, tetap berkomitmen untuk mengirimkan delegasi keagamaan ke berbagai negara di seluruh dunia selama Ramadan. Upaya ini bertujuan untuk memajukan prinsip-prinsip moderasi dan pemikiran Islam yang tercerahkan, menegaskan kembali pentingnya diplomasi agama dalam membina perdamaian dan mempromosikan dialog, toleransi, dan koeksistensi.

Tahun ini, inisiatif tersebut melibatkan lebih dari 32 pembaca Al-Quran (Qari) dan ulama (Dai), yang telah dikirim ke sembilan negara di seluruh dunia, termasuk Spanyol, Italia, Jerman, Kazakhstan, Rusia, Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Amerika Serikat. Para utusan ini memimpin doa, membaca Al-Quran yang Mulia, dan menyampaikan khotbah, pelajaran agama, dan ceramah.

Melalui upaya ini, MHM berupaya untuk memperkuat hubungan dengan komunitas Muslim di seluruh dunia, meningkatkan kesadaran beragama, dan mendukung integrasi positif mereka ke dalam masyarakat masing-masing—melindungi mereka dari pengaruh ideologi ekstremis dan melindungi mereka agar tidak menjadi mangsa kelompok-kelompok yang melakukan kekerasan dan teroris.

Sebar Artikel Ini

Artikel Terkait