MHM Kecam Pernyataan Menteri Israel, Sebut Warga Gaza Pantas Kelaparan
Majelis Hukama Muslimin (MHM), di bawah pimpinan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbara Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb, mengecam keras pernyataan rasis yang dibuat Menteri Keuangan di pemerintahan pendudukan Israel, Bezalel Smotrich. Dia menggambarkan kelaparan penduduk Jalur Gaza yang terkepung sebagai sesuatu yang dapat dibenarkan secara moral.
MHM melalui siaran pers, , Kamis (8/8/2024), menegaskan bahwa pernyataan ini tidak hanya mencerminkan rendahnya nilai-nilai kemanusiaan tetapi juga merupakan pelanggaran yang jelas terhadap semua norma dan konvensi internasional yang melindungi hak asasi manusia dan martabat. Pernyataan Bezalel Smotrich juga merupakan ideologi ekstremis yang berusaha membenarkan kejahatan terhadap warga sipil Palestina yang tidak bersalah.
Majelis Hukama Muslimin memperingatkan tentang eskalasi terus-menerus dari situasi di Timur Tengah dan dampak negatif yang berkelanjutan dari eskalasi ini, sekarang menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas dan keamanan regional dan internasional, menghambat upaya internasional yang bertujuan untuk membangun perdamaian. MHM menyerukan kepada masyarakat internasional, organisasi hak asasi manusia, dan semua pasukan cinta damai untuk bekerja menuju gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza, untuk memberikan pelindungan internasional bagi penduduk Gaza yang terkepung, dan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan dan pertolongan tanpa hambatan kepada mereka.
Majelis Hukama Muslimin memuji posisi Uni Eropa, Prancis, dan Inggris, yang mengutuk pernyataan Menteri Smotrich dan menyerukan kepada pemerintah pendudukan Israel untuk dengan tegas menjauhkan diri dari pernyataan tersebut, dengan menggambarkan kelaparan yang disengaja terhadap warga sipil sebagai kejahatan perang. MHM menegaskan kembali posisi teguhnya dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Dalam konteks terkait, MHM menyampaikan apresiasinya atas pernyataan bersama dari para pemimpin Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mengenai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera. MHM juga memuji Uni Emirat Arab dan Kerajaan Arab Saudi karena bergabung dalam seruan ini, mendesak pihak-pihak terkait untuk menanggapi dimulainya kembali konsultasi mendesak pada tanggal 15 Agustus dan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri situasi tragis di Jalur Gaza.