Anggota MHM Sheikh Nuriddin Kholiknazar: Dialog Intra-Islam Pilar Fundamental Perkuat Persatuan Umat

. .

Yang Mulia Sheikh Nuriddin Kholiknazar, Anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM) dan Ketua Dewan Muslim Uzbekistan, menekankan bahwa persatuan, solidaritas, dan keharmonisan dalam Umat Muslim, bersama dengan menghindari perpecahan dan perselisihan, merupakan tugas mendasar dalam Islam dan merupakan berkah besar dari Allah. Ia menyatakan bahwa dialog intra-Islam berfungsi sebagai pilar penting untuk memperkuat persatuan umat Islam, memperkuat ikatan persaudaraan, dan menyelesaikan perbedaan intelektual dan sektarian melalui cara-cara damai dan ilmiah yang didasarkan pada rasa saling menghormati di dunia saat ini.

Berbicara dalam episode keempat program “Satu Umat,” berjudul “Persaudaraan Islam,” yang disiarkan di mimbar MHM selama bulan suci Ramadan, Minggu (16/3/2025), Sheikh Nuriddin Kholiknazar menyoroti bahwa Umat Muslim menghadapi banyak tantangan, yang menjadikan dialog internal sebagai kebutuhan penting untuk menjaga persatuan dan mencegah perpecahan, yang dapat dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam. Ia menekankan bahwa Islam sangat mementingkan persatuan Umat. 

Ini sebagaimana dibuktikan oleh banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi, termasuk: Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya agamamu ini hanyalah satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka takutlah kepada-Ku [saja].” (Al-Quran, 23: 52) Begitu pula, Nabi Muhammad (saw) bersabda: “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti sebuah bangunan yang bagian-bagiannya saling menguatkan.” (muttafaq alaih)

Sheikh Nuriddin Kholiknazar lebih lanjut menyatakan bahwa sepanjang sejarah, umat Islam telah bersatu sebagai fondasi yang kuat dan tak tergoyahkan dalam menghadapi tantangan, memecahkan masalah melalui persatuan dan kerja sama. Ia mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Nu'man bin Bashir (semoga Allah meridhoinya) di mana Nabi (saw) bersabda: "Persatuan adalah rahmat, dan perpecahan adalah siksaan." 

Hadis yang mulia ini, jelas Sheikh Nuriddin Kholiknazar, menandakan bahwa keberkahan datang melalui persatuan, sementara perpecahan mengarah pada kerusakan dan kehancuran. Prinsip ini telah menjadi prinsip inti keyakinan Islam di kalangan Ahl Al-Sunnah wa Al-Jama'ah. Melihat kembali sejarah, ia mencatat bahwa setiap kali Umat Islam tetap bersatu dan menegakkan prinsip-prinsipnya dengan teguh, mereka berkembang di semua bidang dan memimpin dunia dalam pengetahuan dan peradaban. Namun, setiap kali perselisihan berakar, Umat menghadapi kesulitan dan krisis.

Syekh Nuriddin Kholiknazar menekankan bahwa di dunia saat ini, persatuan umat Islam lebih penting dari sebelumnya, terutama di tengah tantangan dan krisis yang mempengaruhi lanskap global. Menjaga persatuan Islam menumbuhkan stabilitas dan perdamaian dan membantu menyebarkan ajaran Islam yang benar dan toleran. Oleh karena itu, dialog intra-Islam merupakan kebutuhan mendesak di zaman kita untuk mengatasi ancaman internal dan eksternal terhadap persatuan Umat. Dengan merangkul semangat persaudaraan Islam dan berupaya menjembatani perbedaan, ia menegaskan, Umat dapat mencapai kebangkitannya dan menghadapi tantangan dengan kekuatan kolektif dan persatuan.

Sebar Artikel Ini

Artikel Terkait