Sekjen MHM Terima Delegasi Dewan Agama Islam Singapura, Bahas Peningkatan Sinergi
Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM), Konselor Mohamed Abdelsalam, menerima delegasi Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) dan para pemimpin dari Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura di kantor pusat MHM di Abu Dhabi, Selasa (3/9/2024). Delegasi tersebut dipimpin Kadir Maideen Mohammed, Ketua MUIS. Pertemuan tersebut difokuskan pada cara meningkatkan kerja sama bersama dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan.
Sekretaris Jenderal MHM memuji model pluralisme, keberagaman, dan hidup berdampingan di Singapura. Konselor Abdelsalam juga menyampaikan apresiasinya atas upaya MUIS dalam menyelenggarakan urusan Islam dan menangani isu-isu yang menyangkut umat Islam di Singapura.
Konselor Abdelsalam menegaskan komitmen MHM untuk membangun jembatan komunikasi dengan umat Muslim di seluruh dunia dan menyoroti beberapa inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat nilai-nilai dialog dan koeksistensi. Inisiatif-inisiatif ini meliputi Dokumen Persaudaraan Manusia, Dialog Timur-Barat, Forum Pembawa Perdamaian, Paviliun Iman di COP28, dan upaya untuk memberdayakan para pemimpin agama dalam menghadapi tantangan global, serta berbagai inisiatif lainnya.
Sementara itu, Kadir Maideen Mohammed menyampaikan apresiasinya atas upaya MHM di bawah kepemimpinan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb dalam mempromosikan dialog, toleransi, dan koeksistensi serta mengoreksi kesalahpahaman, dan menyebarkan pemikiran moderat yang tercerahkan. Ia secara khusus memuji inisiatif yang difokuskan pada pemberdayaan pemuda, pengembangan bakat mereka, mengasah keterampilan mereka, dan mendukung upaya mereka dalam menciptakan perdamaian dan koeksistensi.
Kadir Maideen Mohammed juga mencatat bahwa kunjungan Grand Syekh ke Singapura pada 2018 disambut dengan antusiasme dan pujian yang besar dari semua lapisan masyarakat Singapura. Kadir lalu menyampaikan keinginan MUIS untuk meningkatkan kerja sama dengan MHM, khususnya melalui inisiatif "Agama untuk Pembangunan dan Perdamaian", dengan menekankan pentingnya inisiatif perintis ini dalam memperkuat peran pemimpin agama dalam isu-isu pembangunan dan perdamaian.