Hari Amal Internasional, MHM Serukan Promosi Solidaritas Global dan Kerja Sama Kemanusiaan
Majelis Hukama Muslimin (MHM), di bawah kepemimpinan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Dr. Ahmed Al-Tayeb, menekankan bahwa krisis global berupa perang, konflik, dan bencana alam telah menyebabkan adanya kebutuhan mendesak untuk mempromosikan dan memperkuat nilai-nilai solidaritas, kasih sayang, amal, dan kebajikan. MHM menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada orang miskin dan yang membutuhkan, dengan menunjukkan bahwa amal adalah nilai kemanusiaan yang mulia dan tanggung jawab kolektif yang membantu membangun masyarakat yang stabil dan berkelanjutan yang didirikan atas dasar keadilan dan kesetaraan.
Dalam sebuah pernyataan, Kamis (5/9/2024), MHM menegaskan bahwa Islam mendorong tindakan kebaikan dan menumbuhkan semangat kerja sama dan solidaritas dalam masyarakat. MHM telah membangun fondasi bagi komunitas yang kuat dan kohesif, yang ditandai oleh cinta dan persaudaraan, mendorong individu untuk bersaing dalam berbuat baik dan berkontribusi pada kesejahteraan orang lain. Islam menganggap pekerjaan amal sebagai salah satu perbuatan terbesar yang mendekatkan seseorang kepada Tuhan.
MHM menyerukan upaya yang lebih intensif dan terpadu untuk mempromosikan solidaritas global, kasih sayang, dan fokus pada pemenuhan kebutuhan segmen masyarakat yang paling rentan dan miskin.
MHM telah bekerja secara ekstensif untuk mempromosikan nilai-nilai persaudaraan manusia dan solidaritas global di antara semua orang, berdasarkan prinsip-prinsip Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani bersama di Abu Dhabi pada 2019 oleh Imam Akbar Dr. Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransiskus dari Gereja Katolik. Dokumen tersebut menganjurkan pemberian bantuan kepada orang-orang yang lemah, membutuhkan, terpinggirkan, terlantar, korban perang, individu yang tertindas, tahanan, dan yang rentan, terlepas dari latar belakang atau afiliasi mereka.
MHM memuji inisiatif Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab, untuk mengalokasikan $5 juta untuk mendukung kampanye vaksinasi polio darurat di Jalur Gaza. Prakarsa ini menindaklanjuti kasus polio pertama yang dilaporkan di wilayah tersebut dan dilaksanakan melalui kemitraan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, dan UNRWA, yang bertujuan untuk memberikan dua dosis vaksin polio kepada lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun di Gaza, dengan tujuan menghentikan penyebaran virus dan mencegah wabah yang lebih luas.
MHM mencatat bahwa kampanye ini mencerminkan upaya kemanusiaan UEA yang sedang berlangsung dan komitmen kepemimpinan yang bijaksana untuk mendukung tujuan global dan membantu masyarakat yang rentan dan terpinggirkan di seluruh dunia.